Kerajinan tekstil adalah karya seni atau kerajinan yang dibuat dengan menggunakan tekstil sebagai bahan utama. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya.
Berdasarkan jenis produk/bentuknya dapat dikelompokkan menjadi serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi. Berdasarkan jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar dan berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir.
Berdasarkan jenis produk/bentuknya dapat dikelompokkan menjadi serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi. Berdasarkan jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar dan berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir.
Kerajinan tekstil di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu kerajinan tekstil modern dan kerajinan tekstil tradisional. Kerajinan tekstil modern merupakan karya tekstil yang dibuat dengan menggunakan alat bantu modern. Salah satu contoh kerajinan tekstil modern adalah pakaian yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti topi, baju, aneka aksesoris. Selain itu ada juga digunakan sebagai pelangkap interior seperti kain sprei, sarung bantal, keset, lap dan lain-lain.
Kerajinan tekstil tradisional merupakan kerajinan tekstil yang dibuat dengan menggunakan peralatan sederhana dan menggunakan bahan yang berasal dari alam. Contoh kerajinan tekstil sederhana adalah kain tenun, kain sarung, batik tulis dan aneka produk khas dari daerah di Indonesia.
Ragam Hias Tekstil
Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni.Ragam hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenunan, anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Ragam hias ini muncul dalam bentuk-bentuk dasar yang sama namun dengan variasi yang khas untuk setiap daerah. Dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional, sering kali terdapat makna spiritual yang dituangkan dalam stilisasi ragam hias.
Terdapat ragam hias asli Nusantara, yang biasanya merupakan stilisasi dari bentuk alam atau makhluk hidup (termasuk manusia), dan ada pula ragam hias adaptasi pengaruh budaya luar, seperti dari Tiongkok, India, Persia,
Pada kerajinan tekstil, estetika atau keindahannya dimunculkan oleh bentuk kerajinan, tekstur material, warna serta yang paling menonjol adalah ragam hiasnya. Ragam hias dan warna pada tekstil tradisional umumnya memiliki simbol dan makna tertentu, sedangkan pada tekstil modern ragam hias
cenderung berfungsi sebagai nilai tambah estetika atau keindahan.Kerajinan tekstil tradisional merupakan kerajinan tekstil yang dibuat dengan menggunakan peralatan sederhana dan menggunakan bahan yang berasal dari alam. Contoh kerajinan tekstil sederhana adalah kain tenun, kain sarung, batik tulis dan aneka produk khas dari daerah di Indonesia.
Ragam Hias Tekstil
Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni.Ragam hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenunan, anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Ragam hias ini muncul dalam bentuk-bentuk dasar yang sama namun dengan variasi yang khas untuk setiap daerah. Dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional, sering kali terdapat makna spiritual yang dituangkan dalam stilisasi ragam hias.
Terdapat ragam hias asli Nusantara, yang biasanya merupakan stilisasi dari bentuk alam atau makhluk hidup (termasuk manusia), dan ada pula ragam hias adaptasi pengaruh budaya luar, seperti dari Tiongkok, India, Persia,
Pada kerajinan tekstil, estetika atau keindahannya dimunculkan oleh bentuk kerajinan, tekstur material, warna serta yang paling menonjol adalah ragam hiasnya. Ragam hias dan warna pada tekstil tradisional umumnya memiliki simbol dan makna tertentu, sedangkan pada tekstil modern ragam hias
- Ragam Hias Murni, ialah ragam hias yang hanya berfungsi untuk memberi nilai tambah estetika pada benda tersebut dan tidak berhubungan dengan nilai fungsi benda tersebut. Salah satu contoh ragam hias murni adalah ragam hias pada pakaian (bordir dan batik),
- Ragam Hias Simbolis, ialah ragam hias yang selain berfungsi memperindah juga memiliki makna tertentu yang bersumber dari adat istiadat, agama maupun sistem sosial, yang harus ditaati norma-normanya untuk menghindari salah pengertian bagi pengguna ragam hias tersebut. Contoh ragam hias ini di antaranya kaligra , ragam hias pohon hayat, ragam hias burung phoenix, ragam hias swastika, dan sebagainya. Misalnya Simbol dari pedang Dzul Fiqar, yang diabadikan dalam bentuk motif batik periode awal masuknya budaya Islam Arab di bumi Nusantara
Secara garis besar, ragam hias pada masyarakat yang hidup di pesisir pantai banyak menggunakan bentuk-bentuk binatang laut, maupun bentuk alam seperti awan, bintang, bulan dan matahari. Masyarakat yang tinggal di tepi hutan dan pegunungan banyak menggunakan ragam hias dari bentuk tumbuh-tumbuhan, buah, burung, dan serangga yang sering mereka jumpai di lingkungannya. Namun, tidak tertutup kemungkinan sumber inspirasi ragam hias bercampur di suatu wilayah.
Adapun bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat dengan mengambil inspirasi dari lingkungan alam sekitar biasanya yang memberikan manfaat dan berguna bagi kehidupan suatu suku bangsa. Akibatnya, bentuk motif suatu daerah memiliki kandungan makna loso kehidupan suku bangsa tersebut.
Ragam hias di Indonesia, berdasarkan pada pola dan bentuk visualnya, dibagi dalam klasifikasi ragam hias gometris, ragam hias tumbuh-tumbuhan, ragam hias makhluk hidup, dan ragam hias dekoratif seperti dijelaskan di bawah ini.
No. | Ragam Hias | Contoh |
1. | Ragam Hias Geometris adalah ragam hias yang mengulang suatu bentuk baku tertentu dengan ukuran tertentu dalam komposisi yang seimbang pada seluruh sisinya. Motif geometris antara lain; Motif Kawung, motif Tumpal, Motif Lereng, Motif Pilin, Motif Swastika, dan Motif Ceplokan. | |
2. | Ragam Hias Tumbuh-tumbuhan adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari tumbuh-tumbuhan pada wilayah tertentu untuk dimodi kasi menjadi ragam hias yang mencerminkan ciri khas wilayah tersebut. | |
3. | Ragam Hias Mahluk Hidup adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari mahluk hidup di darat, laut, dan udara pada wilayah tertentu dan dimodi kasi menjadi ragam hias khas wilayah tersebut. Ragam hias ini biasanya dimasukkan dalam kelompok ragam hias untuk menggambarkan dunia tengah. Contoh Motif Batik Semen Romo, terdiri dari Elemen Dunia Bawah, Tengah, dan Atas. | |
4. | Ragam Hias Dekoratif adalah ragam hias yang bersifat arti sial dan biasanya merupakan penggabungan dari beberapa inspirasi ragam hias pada kelompok yang ada sebelumnya yang dimodi kasi sehingga menjadi sebuah bentuk ragam hias yang baru dan memiliki nilai estetika tersendiri. |
Pola Ragam Hias :
Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola ragam hias yang teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan. Desain ragam hias yang terdapat di wilayah Indonesia ini beberapa di antaranya sudah merupakan pola baku ragam hias wilayah tertentu. Desain ragam hias dapat dikelompokkan dalam jenis pola sebagai berikut.
No. | Pola Ragam Hias | Contoh |
1. | Jenis pola tunggal (pattern), yaitu bentuk pola yang disusun dengan ukuran yang berdiri sendiri tanpa diberi bentuk yang lain. | |
2. | Jenis pola ulang himpunan (assemblage), yaitu bentuk pola yang tiap bagian merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk atau unsur yang masih bersifat satu kesatuan. | |
3. | Jenis pola ulang menyeluruh, yaitu ragam hias dengan kombinasi-kombinasi ulangan disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tercakup dalam kelompok tanpa merusak bentuk pokok dari ragam hias tersebut. |
Pola pada ragam hias biasanya terdiri atas ragam hias pokok, ragam hias pendukung, dan ragam hias isian atau pelengkap. Proses penataan ragam hias secara garis besar dapat dikelompokkan dalam proses sebagai berikut.
- Proses pengulangan sejajar, baik secara vertikal maupun horizontal, disusun dalam posisi yang sama, jarak dan ukuran yang sama. Proses tersebut sangat mudah dijumpai dalam ragam hias geometris sebagai desain tepi maupun dalam susunan diagonal dan sudut.
- Proses pengulangan berpotongan, yaitu pada proses pembuatan motif saling bertumpangan dan berpotongan terhadap bidang gambar.
Ragam hias pada tekstil tradisional pada umumnya menggunakan proses pengulangan yang disusun simetris. Pada tekstil modern, proses pengulangan ragam hias, baik yang sejajar maupun yang berpotongan, selain disusun secara simetris sering pula digunakan secara asimetris, bahkan bersifat acak. Ragam hias tekstil memiliki manfaat untuk memperindah tampilan tekstil, membuat tekstil bernilai jual tinggi, lebih diminati banyak orang.
Ragam hias merupakan visual yang dekat dengan keseharian masyarakat yang memiliki latar belakang budaya yang kuat, sehingga dapat dengan mudah diterima sebagai identitas diri, memiliki rasa menjadi bagian dalam sebuah kekerabatan. Ragam hias juga bersifat ilustratif, dapat berperan sebagai pintu gerbang bagi masyarakat untuk mengenal kembali latar belakang budaya yang melingkupinya yang merupakan sumber dari eksplorasi ragam hias tersebut.