Sabtu, 11 April 2020

Perubahan Wujud Benda

Semua makhluk hidup dan benda mati akan mengalami perubahan. Kayu, logam, kaca, plastik, pasir, semen, batubata dan benda lain memiliki kondisi dan kekuatan yang berbeda. Contohnya pada besi. Besi yang awalnya tampak putih bersih namun lama-kelamaan muncul bercak-bercak berwarna cokelat. Perubahan fisik pada benda berbahan besi tersebut dinamakan perkaratan. Mengapa besi dapat berkarat? Perkaratan dapat terjadi karena faktor kelembapan udara.

Udara yang lembap mengandung uap air. Besi akan berkarat dan berubah warna karena udara yang lembap. Perkaratan logam mengakibatkan logam keropos dan rapuh. Logam yang telah berkarat mengalami perubahan bentuk. Kerugian yang ditimbulkan diantaranya:
  1. Karat yang terbentuk mudah larut dalam air atau makanan, obat-obatan, atau senyawa kimia yang diproduksi sehingga dapat membahayakan kesehatan.
  2. Kerusakan yg ditimbulkan pada perlengkapan sifatnya permanen dan tidak dapat dikembalikan lagi.
  3. Kerusakan pada logam dapat menimbulkan aktifitas terhenti, contoh pada penyangga jembatan, jika ada logam yg digunakan dan karatan maka akan menimbulkan kecelakaan.
Bagaimana dengan benda yang lain? Apakah faktor-faktor penyebab perubahan benda?

1. Jenis-jenis Perubahan Benda

a. Perubahan fisika
Perubahan fisika adalah perubahan wujud benda yang tidak disertai perubahan sifat. Perubahan ini bersifat sementara atau dengan kata lain benda dapat kembali ke wujud semula. Misalnya, besi dipanaskan akan bertambah panjang. Pertambahan panjang pada besi disebut pemuaian. Memuai adalah perubahan ukuran benda menjadi lebih besar atau lebih panjang karena dipanaskan. Sedangkan perubahan ukuran benda menjadi lebih kecil atau lebih pendek karena didinginkan disebut menyusut. Contoh lain perubahan fisika yaitu es mencair. Es dapat dibentuk kembali dengan cara didinginkan.

b. Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan wujud benda disertai dengan perubahan sifat benda. Pada perubahan kimia ini benda tidak dapat kembali ke wujud semula atau perubahannya bersifat tetap. Contohnya kayu/plastik jika dibakar berubah menjadi arang dan gas.

2. Pelapukan, Perkaratan, Pembusukan

a. Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa perubahan bentuk dan sifat benda karena beberapa faktor. Pelapukan merupakan proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan. Hal itu dapat disebabkan oleh organisme (makhluk hidup)maupun anorganisme(benda mati). Waktu yang diperlukan untuk proses pelapukan itu sangat lama. Benda yang umumnya mengalami pelapukan adalah kayu. Namun, batuan yang keras pun dapat mengalami pelapukan.

Pelapukan dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1). Pelapukan meknik
Pelapukan mekanik terjadi akibat suhu, tekanan, angin, dan air. Pelapukan mekanik dapat berlangsung lama atau sebentar. Contohnya, apabila kita memegang batuan, ketika dipegang dan ditekan sedikit akan hancur. Batuan tersebut sudah mengalami proses pelapukan yang sangat lama akibat terkena air, perubahan, suhu, dan tekanan.

2). Pelapukan biologis
Pelapukan biologis disebabkan oleh aktivitas organisme, seperti jamur dan jasad renik lainnya. Contohnya, kayu yang pada awalnya keras, lama-kelamaan akan hancur dimakan rayap dan untuk menghindarinya, kayu tersebut harus dicat terlebih dahulu. Atau bisa juga direndam didalam lumpur.

b. Perkaratan
Perkaratan terjadi ketika logam besi berikatan dengan udara dan air. Kondisi lingkungan mengakibatkan benda mengandung kadar garam dan asam yang sangat tinggi. Contoh: besi yang dibiarkan di udara terbuka dalam waktu yang lama. Perkaratan suatu benda sangat mudah terjadi di daerah pantai. Hal ini karena air pantai mengandung kadar garam yang tinggi.

Perkaratan sangat merugikan bagi manusia. Logam besi sebelum berkarat memiliki sifat yang kuat, keras dan mengkilap. Namun, jika sudah mengalami perkaratan, besi tersebut menjadi rusak, mudah patah, rapuh, warnanya berubah menjadi coklat bahkan menjadi hitam.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah perkaratan. Diantaranya dengan cara melapisi besi dengan cat atau melapisi dengan campuran nikel atau pernikel yang mengkilap. Cara ini dilakukan agar besi tidak bersentuhan langsung dengan udara karena terhalang oleh cat atau campuran nikel atau pernikel tersebut. Atau kita juga dapat mencegah perkaratan dengan menyimpan peralatan besi ditempat yang kering dan tidak lembap.

c. Pembusukan
Pembusukan benda terjadi karena adanya pengaruh bakteri pembusuk yang berukuran sangat kecil, seperti bakteri dan jamur. Jamur merupakan penyebab yang utama dari pembusukan. Jamur akan mudah berkembang pada keadaan lingkungan yang lembab. Jika kondisi lingkungan lembap dan banyak air, jamur akan tumbuh dengan subur. Selain itu, jamur tumbuh dengan pesat di tempat yang memiliki suhu yang hangat, tidak terlalu dingin. Dengan kondisi demikian, akan mempercepat pembusukan. Pembusukan lebih sering terjadi juga pada benda atau makanan yang basah dan lembab. Hal ini karena kadar air yang tinggi dalam makanan mempercepat proses pembusukan.

Pembusukan dapat dicegah dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan cara menjemur bahan makanan dibawah terik matahari. Contoh pengeringan dapat dilihat pada saat nelayan menjemur ikan asin. Selain dengan menjemur ikan asin, dapat juga dilakukan dengan cara pengasapan.
b. Penyimpanan dalam lemari pendingin
Lemari pendingin atau kulkas memiliki suhu yang sangat rendah, di bawah 0° C. Dengan kondisi yang sangat dingin tersebut, akan menghambat pertumbuhan jamur. Bahkan mematikan jamur dan bakteri yang ada dalam makanan.
c. Pemberian bahan pengawet
Untuk mengawetkan makanan, manusia sering menggunakan berbagai bahan pengawet baik yang alami maupun yang buatan. Contoh bahan pengawet alami adalah gula dan garam. Penambahan gula dan garam pada makanan akan mengeluarkan kadar air dari makanan tersebut. Kita dapat melihat contoh penerapannya pada nelayan yang membuat ikan asin. Selain menjemur ikan, nelayan juga menaburkan garam di atas ikan supaya kandungan air dalam ikan keluar dan cepat kering. Sedangkan penambahan gula pada makanan dapat kita lihat pada pembuat manisan, misalnya di daerah Jawa Barat yaitu Cianjur yang terkenal dengan manisan buah-buahannya.
d. Penyimpanan dalam tempat atau kemasan kedap udara
Susu yang dijual dalam kemasan kotak kertas akan lebih tahan lama dibandingkan susu yang di kemas dalam plastik biasa. Hal ini terjadi karena kotak kertas di buat sedemikian rupa sehingga udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam kotak minuman. Kondisi lingkungan yang hampa udara menyebabkan jamur dan bakteri tidak dapat hidup.

Soal evaluasi!
1. Adanya bakteri dan jamur yang menempel pada bahan makanan menyebabkan makanan menjadi ....
a. cepat matang
b. cepat kering
c. cepat busuk
d. semakin enak
Jawaban; c

2. Jamur cepat tumbuh pada lingkungan yang ....
a. lembab dan banyak air
b. panas
c. dingin
d. panas dan dingin
Jawaban: a

3. Berikut yang bukan cara pengawetan bahan makanan adalah ....
a. pengeringan
b. menyimpannya dalam lemari es
c. penambahan bahan pengawet
d. dibiarkan pada suhu terbuka
Jawaban: d

4. Berikut cara pengawetan ikan yang dapat dilakukan, kecuali ....
a. diasinkan
b. dicuci
c. dikeringkan
d. pengasapan
Jawaban:b

5. Agar buah lebih awet dan tahan lama sebaiknya diawetkan dengan cara ....
a. dibuat manisan
b. dijemur
c. diasinkan
d. pengasapan
Jawaban:a

6. Hewan yang suka memakan kayu dengan cara melubangi kayu adalah ....
a. rayap
b. lebah
c. lalat
d. cacing
Jawaban:a

7. Pencegahan pelapukan kayu dilakukan dengan cara ....
a. ditaburi garam
b. dijemur
c. pengecatan
d. diangin-anginkan
Jawaban:c

8. Besi yang terkena udara terbuka akan cepat mengalami ....
a. pencerahan warna
b. pelapukan
c. perubahan bentuk
d. perkaratan
Jawaban:d

9. Perkaratan lebih cepat terjadi pada lingkungan ....
a. basah
b. kering
c. panas
d. cerah
Jawaban:a

10. Berikut adalah ciri-ciri besi yang berkarat, kecuali ....
a. mudah patah
b. warna berubah menjadi cokelat kehitaman
c. mengkilap
d. rapuh
Jawaban:c

B. Jawablah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
  1. Makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya pembusukan adalah ....(bakteri dan jamur)
  2. Tujuan pemberian garam pada proses pengawetan ikan adalah untuk ....(mencegah pembusukan)
  3. Jamur dan bakteri pada makanan menyebabkan ....(pembusukan)
  4. Kayu yang terkena air akan cepat menjadi ....(lapuk)
  5. Besi yang berkarat biasanya akan menjadi berwarna ....(cokelat kehitaman)
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
  1. Jelaskan tujuan merendam kayu dalam lumpur! (merendam kayu didalam lumpur tujuannya untuk menutup pori-pori kayu dan menutup jalan hama penggerat masuk ke dalam kayu.)
  2. Jelaskan mengapa kapal laut menjadi lebih cepat berkarat dibandingkan mobil! (kapal laut menjadi lebih cepat berkarat karena air laut mengandung kadar garam yang tinggi.)
  3. Apa tujuan nelayan menjemur ikan dan memberi garam pada ikan hasil tangkapannya? (tujuan nelayan menjemur ikan dan memberi garam pada ikan hasil tangkapannya adalah untuk mencegah pembusukan)
  4. Tuliskan peran makhluk hidup dalam pembusukan dan pelapukan! (aktivitas organisme, seperti jamur dan jasad renik lainnya berperan dalam proses pembusukan dan pelapukan. Contohnya, kayu yang pada awalnya keras, lama-kelamaan akan hancur dimakan rayap. Pembusukan juga lebih sering terjadi juga pada benda atau makanan yang basah dan lembab karena benda atau makanan yang basah dan lembab mengandung kadar air yang tinggi.)
  5. Mengapa kayu dilapisi dengan cat atau pernis? (kayu dilapisi dengan cat atau pernis bertujuan untuk mencegah pelapukan)

Semoga bermanfaat....