Minggu, 26 April 2020

PENGARUH TEKNOLOGI KOMUNIKASI INFORMASI TERHADAP PERGAULAN REMAJA



OLEH : Suwardi Lubis

Teknologi sudah berkembang sedemikian cepat, dan kehidupan sehari-hari pasti erat kaitannya dengan penggunaan teknologi sebagai alat untuk mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Begitu juga dengan perkembangan teknologi informasi, sudah sangat pesat kemajuannya semenjak ditemukannya komputer pada era tahun 1950-an. Hal ini semakin mempermudah manusia dalam melakukan komunikasi dengan sesamanya.[1]
Dalam hal berkomunikasi, setiap orang pasti memerlukan informasi, baik itu memberi atau menerima informasi. Teknologi yang digunakan khususnya di bidang informasi dan komunikasi. Teknologi informasi ini bisa berupa media massa, tv, radio, internet, serta jejaring sosial misalkan facebook dan twitter yang ada di internet. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju ini, dunia ibaratnya ruang tanpa batas. Masyarakat dari berbagai negara di dunia dapat melakukan komunikasi dan berbagi informasi tanpa sekat ruang dan waktu.
Adanya kemajuan dalam perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Perubahan perilaku masyarakat ini akan semakin jelas terlihat pada zaman sekarang dibandingkan dengan zaman dahulu. Masyarakat zaman dahulu dapat melakukan komunikasi dengan orang lain mungkin dengan cara mengirim surat untuk sekedar memberi kabar kepada orang lain yang jauh tempatnya. Berbeda dengan zaman dahulu, pada era modern dan  di tengah gencar-gencarnya era globalisasi,  masyarakat semakin dimudahkan dalam melakukan komunikasi, bisa dengan sms, telepon, kirim email, chatting, dan lain sebagainya.
Terlepas dari segala macam kontroversinya, boleh diakui masyarakat masa kini tak bisa lepas dari teknologi dan  internet. Internet bisa menguntungkan namun terkadang bisa juga merugikan. Empat puluh tahun sejak ditemukan, internet terus berevolusi. Perkembangan teknologi dewasa ini secara langsung juga berdampak pada perilaku dan gaya hidup manusia. Interaksi manusia pun mengalami perubahan besar. Teknologi ini khususnya di bidang komunikasi dan media telah membuka lembaran baru bagi kehidupan manusia dan berpengaruh pada beragam sisi kehidupan pribadi dan sosial. Teknologi modern selain positif juga memiliki dampak negatif, tergantung pada pemanfaatannya.
Fenomena saat ini adalah banyaknya remaja yang memanfaatkan perkembangan teknologi tidak digunakan untuk keperluan yang positif, lebih mengarah ke yang negatif sehingga remaja banyak mengalami perubahan sikap dan perilkau dari masa ke masa. Untuk itu penulis tertarik melihat bagaiamana sebenarnya pengaruh teknologi komunikasi informasi terhadap perilaku remaja.


PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teknologi Komunikasi Informasi
Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan  “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi secara istilah adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.[2] Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan:
a.       Lebih cepat
b.      Lebih luas sebarannya, dan
c.       Lebih lama penyimpanannya
            Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
            Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama.Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
            Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu. Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.[3]
            Pemanfaatan teknologi informasi pun dimulai pada saat teknologi informasi dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tipe-x, dan lain sebagainya yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak (paperless) sehingga lebih effisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file.
Masuk ke dunia komunikasi dan informasi tak ubahnya seperti perpindahan masyarakat dari masyarakat petani ke industri, di mana seluruh dimensi vital manusia terpengaruh. Sektor politik, sosial, ekonomi dan budaya menghadapi beragam peluang dan kendala besar. Manusia di abad ini memasuki era baru teknologi, di mana kehidupan sosial mereka mengalami perubahan besar.
Sarana komunikasi sepertinya tidak seperti yang diharapkan, karena sarana ini bukan fenomena yang netral, namun di antara sarana dan teknologi baru paling banyak berpengaruh pada manusia. Mayoritas sosiolog sepakat bahwa media massa sangat memiliki pengaruh signifikan terhadap seluruh masyarakat. Dampak dari media massa ini sangat luas meliputi politik, ekonomi, psikologi, moral, dan sosial. Pada akhirnya pengaruh tersebut mengubah perilaku manusia dan membentuk sebuah dunia baru serta kian mendekatkan berbagai bangsa, seolah-olah dunia ini semakin kecil dan manusia semakin mudah berhubungan dengan bangsa lain.
Sementara itu, seiring dengan masuknya komputer ke ranah teknologi modern, kehidupan manusia semakin berubah pula. Dunia di milenium ketiga berada di bawah pengaruh komputer sehingga memiliki wajah baru. Sebuah masyarakat jaringan telah mendorong jaringan teknologi sulit dan rumit memasuki ranah kehidupan manusia. Revolusi informasi dan komunikasi menyebabkan perubahan besar di sektor pendidikan, ekonomi dan budaya serta menghadirkan dunia baru bagi manusia. Dewasa ini, komunikasi dan informasi merupakan dua unsur utama. Manusia modern saat ini lebih membutuhkan informasi dan menjalin komunikasi dengan sesamanya untuk meraih informasi.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi memiliki peran besar dalam kehidupan manusia. Perubahan mendasar akibat munculnya teknologi komunikasi dan informasi dalam kehidipan individu dan sosial manusia diabaikan. Di sisi lain, pola dan gaya hidup merupakan fenomena lain dan termasuk karakteristik dunia modern. Perilaku manusia dalam hal ini dipengaruhi oleh budaya dan media modern.
Kita kini berada di global village dan hidup dalam era elektronik. Dengan kata lain, kita hidup di era komunikasi yang sangat bergantung pada media komunikasi dan teknologi informasi jika ingin tetap eksis. Era komunikasi telah mengubah seluruh tatanan kehidupan manusia, bahkan mereka yang hidup terpencil pun tak terkecualikan. Secara tak langsung masyarakat terpencil ketika memiliki sarana seperti listrik, radio atau bahkan televisi, mereka telah bergabung dalam komunitas global village. Dalam masyarakat seperti ini, media audio dan visual dapat menjadi alat propaganda untuk mensukseskan sebuah ambisi.
Tak diragukan lagi, tidak ada fase dalam sejarah umat manusia yang informasi dan teknologi berjalan cepat seperti saat ini. Oleh karena itu, salah satu karakteristik penting periode sejarah manusia saat ini adalah kecepatan, kemajuan dan urgensitas informasi. Maka tak heran jika era modern ini disebut juga era ledakan informasi. Salah satu penyampai informasi adalah media massa. Media massa dengan cepat memberi informasi berbagai peristiwa di dunia kepada manusia. Mulai dari peristiwa politik, militer, ekonomi, sosial, sains dan seni.
Media massa selain memiliki sisi positif dengan pemberitaan yang benar dan analisa kejadian dengan lurus mampu mengarahkan opini publik ke arah yang benar pula, namun media massa juga memiliki sisi negatif tak kalah besarnya jika di banding dengan manfaat yang dimilikinya. Media massa juga mampu membawa sebuah bangsa ke arah kehancuran. Begitulah pengaruh teknologi komunikasi informasi di era digital sekarang dampak yang cukup siginifikan juga terlihat dari adanya transformasi budaya yang ditimbulkan dari teknologi komunikasi itu sendiri terutama sekarang dengan adanya media internet yang bisa menghapus ruang dan waktu untuk melakukan komunikasi.[4]
Salah satu teori yang memandang pentingnya peranan teknologi adalah teori determinisme teknologi yang dikemukakan oleh Marshall Mcluhan yang mengasumsikan bahwa ada peranan besar dari teknologi dalam perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi  membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia.


B.     Pengaruh Teknologi Komunikasi Informasi Terhadap Remaja
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalammelakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudahmenikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkandalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakanuntuk hal negatif.[5]
            Perkembangan teknologi di era sekarang ini sangat pesat. Berbagai kemajuan teknologi dapat kita peroleh dengan mudahnya. Seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi itu komunikasi antar manusia dapat dilakukan dengan berbagai alat atau sarana, salah satunya alat komunikasi yang banyak digunakan saat ini adalah internet, handphone, facebook, twitter dan lain-lain.
            Memang sangat bagus bagi para remaja, karena bisa menambah wawasan, di internet, kita dapat dengan mudah menemukan informasi-informasi yang penting diketahui oleh pembaca. Inilah yang menyajikan kepada kita kekuatan daya imajinasi dan teknologi komunikasi yang memungkinkan tersebarnya informasi dalam kualitas yang hampir sempurna dalam waktu yang sangat cepat.
            Twitter dan facebook juga tidak kalah saingnya dengan internet, karena di twitter dan facebook para siswa bisa bergaul dengan orang lain, meskipun mereka tidak tahu siapa yang diajak berkenalan, karena itu hanya terjadi didunia maya. Twitter dan facebook sudah menjadi trend dikalangan remaja, tidak hanya dikalangan siswa saja yang mempunyai facebook dan twitter, anak-anak dan orang tuapun mempunyai twitter dan facebook. Terlalu banyaknya peminat atau pengguna facebook dan twitter, banyak sekali orang-orang yang membuka warnet, tetapi tidak hanya lewat warnet saja, kitapun dengan mudah bisa membuka twitter dan facebook di handphone.
            Dan terlalu banyaknya pengguna twitter dan facebook, para siswa sekarang jarang sekali yang membuka internet, padahal di internet kita bisa banyak menemui informasi-informasi yang penting dan bermakna yang belum pernah kita ketahui, diantaranya informasi di bidang pendidikan yang memuat tentang pelajaran-pelajaran sehari-hari disekolah,misalnya tentang rumus-rumus matematika, fisika dan kimia dan juga latihan soal-soal.
            Karena banyak sekali para siswa pengguna jaringan teknologi informasi (internet). Tidak mengakses suatu hal yang sewajarnya, mereka telah memanfaatkan dengan menyalah gunakan kecanggihan teknologi dengan mengakses galeri-galeri yang bernuansa pornografi, yang semuanya itu sangat tidak wajar bagi para pengguna khususnya para siswauntuk memanfaatkan dengan menyaksikan tayangan-tayangan budaya asing yang tidak normatif. Membuka situs-situs video porno, gambar porno tidak sesuai dengan hal yang dibutuhkan dibidang pendidikan.
            Padahal hal seperti ini bisa membahayakan seorang pelajar, karena diantara mereka ada yang mencoba melakukan hubungan seks tanpa ada ikatan pernikahan dan juga hubungan seks bisa juga menimbulkan penyakit seperti HIV atau AIDS. Karena kita tidak tahu, pasangan yang diajak hubungan seks mempunyai penyakit yang mematikan itu apa tidak. Hal ini membuat para orang tua dan guru prihatin sekaligus khawatir akan perkembangan moral mereka.
            Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu remaja tersebut melalui jalan yang benar atau jalan yang salah. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah. Memang kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagi informasi yang terjadi diberbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi ( Globalisasi ).[6]
            Pada hakikatnya, kemajuan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan adalah hal yang tak dapat kita hindari, dikarenakan saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi yang telah mempengaruhi gaya hidup dan pola piker masyarakat, terutama di kalangan remaja. Memang pengaruh kemajuan teknologi zaman dahulu dan di zaman sekarang berbeda, di zaman dahulu teknologi belum secanngih di era zaman sekarang.
Semakin canggihnya dunia teknologi, semakin canggih pula cara orang menyampaikan informasi. Dengan semaraknya media informasi seperti sekarang ini, di satu sisi memberikan kita dampak yang positif, tapi di sisi lain jusru menjadi bumerang bagi keberlangsungan hidup para generasi muda Islam terutama para remaja muslimah.
            Dengan adanya informasi yang semakin mudah didapatkan, membuat mudah pula kita mengetahui kejadian yang sangat jauh dari kehidupan kita. Untuk mengetahui keadaan Amerika hari ini, tidak usah pergi ke Amerika, atau menelpon George W Bush atau pusat informasi di Amerika, tapi dengan berbaring di atas kasur dalam kamar, sambil memegang remote control televisi, maka kita sudah tahu kejadian hari ini di Amerika. Itulah salah satu bukti canggihnya teknologi masa kini.
            Tapi, maraknya kekerasan, pelecehan, hilangnya tata krama, berubah drastisnya budaya, lunturnya norma agama dan tindakan-tindakan negatif lainnya, juga tidak lepas dari peran media yang hanya mencari keuntungan, tanpa memikirkan bagaimana generasi muda. Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi).
            Kalau dahulu kita mengenal kata pepatah “dunia tak selebar daun kelor”, sekarang pepatah itu selayaknya berganti; "dunia saat ini selebar daun kelor", karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan kita dapat melihat apa yang terjadi di Amerika meskipun kita berada di Indonesia Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya.
             Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Ketika memutuskan untuk memberikan HP kepada anak, alangkah baiknya orang tua juga mengawasi dan mengarahkan anak agar anak tidak lepas kontrol dalam menggunakan HP. Tidak ada salahnya sewaktu-waktu kita memeriksa HP anak untuk mengetahui isi yang ada di dalamnya dengan meminta ijin anak terlebih dahulu.
             Karena dengan meminta ijin, anak akan merasa dihargai dan itu memberikan pengaruh yang besar terhadap pribadinya dan juga membentuk kesan positif dalam diri mereka tentang pribadi kita sebagai orang tua. Ketika kita dapati mungkin ada video porno di HP anak, jangan langsung bersikap menghakimi dan menghukum layaknya seorang polisi, akan tetapi alangkah baiknya kita tanyakan kepada anak darimana dia mendapat video itu dan untuk apa dia menyimpannya. Apapun jawaban anak, orang tua tidak boleh bersikap menghakimi dan menyalahkan anak, apalagi memarahi anak dan berlaku ringan tangan.
            Akan tetapi kita ajak anak berdiskusi/sharing mengenai hal tersebut, apa hal itu bermanfaat dan apa dampaknya bagi anak, dan jangan lupa, ketika berdiskusi, kita juga harus mendengarkan pendapat anak dan memberikan pengarahan yang tepat. Karena apapun alasannya, kekerasan tidak menyelesaikan masalah, sekali kita berlaku kasar apalagi main tangan terhadap anak kita, sesungguhnya kita telah menorehkan luka dihatinya, yang sampai kapanpun luka itu tidak akan pernah sembuh dan akan terus membekas di sanubarinya.
            Selain HP, kemajuan teknologi juga di tandai dengan masuknya akses internet, internet saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Lewat internet, mereka bisa mengakses segala informasi dari seluruh dunia. Tentu tak semua informasi yang disajikan adalah informasi yang layak di akses oleh remaja. Karena terkadang lewat internet mereka dapat dengan bebas menyaksikan segala hal yang berbau pornografi dan pornoaksi yang memang dapat di akses dengan mudah di dunia maya (internet).
            Hal ini tentu menimbulkan efek yang kurang baik bagi perkembangan kepribadian remaja. Dari yang semula mereka merasa tabu tentang seks, sampai akhirnya mereka melihat seksualitas yang di obral di internet tanpa pengarahan serta bimbingan yang tepat dan mereka merasa penasaran bahkan mencobanya. Karena itu, tak heran jika saat ini pergaulan remaja menjadi sangat mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat terutama para orang tua.
            Teknologi dapat memberi efek ketergantungan seperti pada media komputer yang memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang diberikan oleh penggunanya. Terlalu atraktifnya, membuat penggunanya  seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya. kita bisa menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan bermain games yang ada.
            Ketergantungan dapat ditanggulangi atau diminimalisasikan dengan adanya bantuan dari lingkungan dan orang-orang sekitar kita, yang dapat menyadarkan pengguna addict tersebut dengan menawarkan kegiatan lain yang lebih menarik dari pada yang ditawarkan oleh komputer. Serta memberikan motivasi untuk memperbanyak kegiatan di luar rumah (menyibukkan diri) seperti olahraga, traveling, bersosialisasi dengan teman, maka akan lebih sedikit waktu yang dihabiskan di depan komputer.
            Kemajuan teknologi berdampak pada kemudahan akses terhadap setiap teknologi sepeti ponsel, komputer, tablet, atau pun laptop. Permasalahannya, ketika anak kecil mulai kecanduan internet hal itu memberikan pengaruh terhadap perkembangan mental dan psikologisnya. Para peneliti sejak lama mengamati hal ini. Sekian lama mengkaji dan menelaah dampak internet pada anak, mereka memutuskan untuk memasukan kecanduan internet pada anak tergolong pada gangguan mental.[7]
            Hal itu juga termasuk pada mereka yang kecanduan ponsel pintar, atau komputer rumahan sekalipun. Peneliti Australia yang tergabung dalam Masyarakat Psikologis Australia (PSA) telah menyampaikan usulannya itu kepada masyarakat internasional. Ketika itu diterima, maka akan dilakukan studi lanjutan guna memastikan kelayakan usulan tersebut. Peneliti Universitas Teknologi Swinburne, Mike Kyrios mengatakan studi lanjutan akan dilaksanakan dengan harapan para profesional kesehatan dapat mendiagnosa anak-anak terkait prilaku adiktif sebagai dampak dari penggunaan teknologi secara berlebihan. Mereka, nantinya akan memberikan solusi penyembuhan ketergantungan tersebut.
            Secara umum, penggunaan teknologi berlebihan dapat menjadi masalah potensial,  Psikolog Emil Hodzic menyambut baik niatan itu sebab terdapat banyak permintaan orang tua terkait masalah kecanduan teknologi. Jika anak mulai frustrasi hal tersebut berbahaya. Dimana biasanya tanda khas dari kecanduan adalah adanya gejala penarikan diri. Ia mengungkapkan sebanyak 70 persen kliennya adalah anak-anak dan remaja. Mereka yang datang kebanyakan mengaku kesulitan untuk tidak mengakses internet. 
          
PENUTUP
Perkembangan teknologi komunikasi sangat pesat dan sangat mudah. Hampir semua orang sekarang dapat berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Sesuai dengan perkembangan zaman teknologi komunikasi semakin berkembang dan terus berkembang. Dengan adanya perkembangan yang semakin canggih kita dapat mudah terhubung dengan daerah – daerah lain dengan cepat dan mudah.
            Dan teknologi itu sama dengan sebuah pisau yang bisa membawa manusia ke dua arah yang berbeda, yang pertama bisa membawa manusia ke jalan yang baik dengan segala kecanggihan yang dimiliki membuat manusia mendapat kemudahan di segala bidang (dampak positif) sedangkan yang kedua bisa membawa manusia ke dalamkesengsaraan yang disebabkan oleh penyalahgunaan kemajuan teknologi itu sendiri sendiri (dampak negatif) oleh karena itu kemajuan teknologi itu bisa berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif, tergantung ke arah mana kita menjalankannya.    
            Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer; yang digunakan untuk mentransfer data.
             Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Keberadaan bisnis yang tersebar di banyak tempat dengan berbagai ragam perangkat keras dan lunak mulai menyadari tentang betapa pentingnya untuk mempercayakan dukungan bagi keberhasilan pengolahan data komputernya kepada satu sumber yang dapat dipercaya.  

DAFTAR PUSTAKA

Alip Kunandar, Teknologi Komunikasi, Masyarakat, Dan Jurnalisme Yogyakarta: Prodi Ilmu Komunikasi UIN SUKA, 2012.

Agung Nugroho, Teknologi Komunikasi, .Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Hamzah B. Uno, Teknologi Komunikasi dan Ilmu Pembelajaran Jakarta: Kencana, 2011.
Nuruddin, Pengantar Komunikasi Massa Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2007. 
Yudian W. Asmin, Filsafat Teknologi Surabaya: Al-Ikhlas, 1995.
Sarlito Wiriawan Sarwono, Psikologi Remaja  Jakarta: Raja Grafindo Persada 1994.
Istiningsih, Teknologi Komunikasi dan Informasi Yogyakarta: UIN SUKA Press, 2011.

[1] Alip Kunandar, Teknologi Komunikasi, Masyarakat, Dan Jurnalisme (Yogyakarta: Prodi Ilmu Komunikasi UIN SUKA, 2012), h. 34.

[2] Agung Nugroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.12.
[3] Hamzah B. Uno, Teknologi Komunikasi dan Ilmu Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2011), h. 45.
[4] Nuruddin, Pengantar Komunikasi Massa (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2007), h. 120.

[5] Yudian W. Asmin, Filsafat Teknologi (Surabaya: Al-Ikhlas, 1995), h. 67.
[6]  Sarlito Wiriawan Sarwono, Psikologi Remaja  (Jakarta: Raja Grafindo Persada 1994), h. 23.
[7] Istiningsih, Teknologi Komunikasi dan Informasi (Yogyakarta: UIN SUKA Press, 2011), h. 79.