Minggu, 12 April 2020

Mengenal Kordinat Kartesius

Di dalam ilmu matematika, sistem koordinat kartesius dipergunakan untuk menentukan letak sebuah titik pada bidang datar. Titik-titik pada sebuah garis dinyatakan dengan bilangan tunggal. Sedangkan titik-titik pada sebuah bidang dapat dinyatakan dengan pasangan suatu bilangan. Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x dan koordinat y dari titik tersebut. Koordinat titik-titik yang ditentukan dengan cara ini, seringkali dikenal sebagai koordinat Cartesius. Istilah Kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika sekaligus filsuf dari Perancis Descartes, yang perannya besar dalam menggabungkan Aljabar dan geometri.

Sistem Koordinat Kartesius terdiri atas sumbu mendatar (sumbu-x) dan sumbu tegak (sumbu-y). Fungsi kedua sumbu tersebut adalah untuk menentukan letak suatu titik. Titik-titik pada koordinat Kartesius merupakan pasangan titik pada sumbu-x dan sumbu-y (x, y). Di mana x disebut absis dan y disebut ordinat. Perpotongan antara sumbu-x dan sumbu-y di titik 0 (nol) disebut pusat koordinat.

Absis di dalam matematika, adalah jarak tegak lurus suatu titik dari sumbu-y. Absis merupakan unsur pertama dari pasangan terurut dari dua suku (x, y) pada sistem koordinat Kartesius untuk mengalamatkan suatu titik, di dalam sumbu sistem koordinat tegak lurus tetap. Absis juga dikenal sebagai koordinat "x" suatu titik, yang ditunjukkan pada garis mendatar.

Ordinat di dalam matematika, adalah adalah jarak tegak lurus suatu titik dari sumbu-x. Ordinat merupakan unsur kedua dari pasangan terurut dua suku (x, y) untuk mengalamatkan suatu titik, di dalam sumbu sistem koordinat tegak lurus tetap (dalam sistem koordinat Kartesius). Ordinat juga dikenal sebagai koordinat "y" suatu titik, yang ditunjukkan pada garis vertikal.

Pada sumbu X: Di kanan titik asal ditempatkan bilangan-bilangan positif. Di kiri titik asal ditempatkan bilangan-bilangan negatif. Pada sumbu Y: Di atas titik asal ditempatkan bilangan-bilangan positif. Di bawah titik asal ditempatkan bilangan-bilangan negatif.

Pada bidang koordinat, biasanya disepakati aturan sebagai berikut:
  • Sumbu-sumbu koordinat diambil yang tegak lurus satu sama lain; 
  • Sumbu x adalah garis mendatar (horisontal) dengan koordinat positif arah kanan dari titik pusat, dan sumbu y adalah garis vertikal dengan koordinat positif ke arah atas dari titik pusat koordinat; 
  • Digunakan skala yang sama pada kedua sumbu koordinat.
Karena kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat bagian yang disebut kuadran, yang ditandai dengan angka I, II, III, dan IV. Menurut konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari yang kanan atas (kuadran I), melingkar melawan arah jarum jam. Pada kuadran I, kedua koordinat (x dan y) bernilai positif. Pada kuadran II, koordinat x bernilai negatif dan koordinat y bernilai positif. Pada kuadran III, kedua koordinat bernilai negatif, dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai positif dan y negatif .

Cara Menentukan Titik Pada Sistem Koordinat Kartesius
Perhatikan gambar di bawah ini :
 sistem koordinat kartesius dipergunakan untuk menentukan letak sebuah titik pada bidang d Mengenal Kordinat Kartesius
Untuk menentukan letak dari titik-titik tersebut kalian harus memulainya dari pusat koordinat (titik 0). Lalu perhatikan angka yang ada pada sumbu X barulah setelah itu perhatikan angka yang ada pada sumbu Y. Karena untuk menuliskan letak titik pada bidang koordinat kartesius, kita menggunakan pasangan bilangan (X,Y) atau (absis, ordinat). Dari gambar di atas dapat kita tentukan koordinat titik -titik tersebut sebagai berikut :
  • A (0 , 6) (absis=-0, dan ordinat=6)
  • B ( -3 , 4) (absis=-3, dan ordinat=4)
  • C (-3, 0 ) (absis=--3, dan ordinat=0)
  • D ( -4, -3) (absis=-4, dan ordinat=-3)
  • E (0, -6 ) (absis=0, ordinat=-6)
  • F ( 2, -3) (absis=2, ordinat =-3)
  • G (4, 0) (absis=3, ordinat=0)
  • H (2, 3 ) (absis=3, ordinat=3)